A.PENDAHULUAN
Kegiatan
penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang
profesional. Namun kenyataaan yang ada , guru jarang melakukan kegiatan yang
satu ini. Bermacam alasan disampaikan seperti : kurang memiliki kemampuan
meneliti/kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali
harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan dana yang besar, dan
sebagainya. Kenyataan diatas rupanya menjadikan perhatian, sehingga akhirnya
diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom
Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research)
yang mempertemukan antara pendekatan eksperimental dalam ilmu sosial dengan
program tindakan sosial untuk memecahkan isu-isu pokok yang berkembang
dimasyarakat. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam
situasi alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau
meningkatkan kualitas praktis (Nurul, 2003 : 54).
Penelitian
tindakan menutrut Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan
merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam
masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu
sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut
Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah(a spiral
steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti;
perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Selanjutnya Natawijaya dkk
mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan , yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
dalam memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta
memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap
praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tersebut.
B.TUJUAN
PENELITIAN KELAS
- PTK merupakan upaya perbaikan, peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah dalam praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
- PTK merupakan salah satu langkah strategis guru untuk meningkatkan layanan kependidikan secara keseluruhan.
- PTK sebagai sarana pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas.
- PTK merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.
C.
KARAKTERISTIK PTK
Dibandingkan
penelitian lain, penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya, yakni:
- Situasional, artinya kegiatan PTK berangkat dari permasalahan yang terjadi dalam tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas.
- kontekstual, artinya upaya pemecahan masalah baik yang berupa model atau prosedur tindakan tidak terlepas dari konteks (sosial,politik,budaya) dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.
- Kolaboratif, artinya PTK dilakukan dengan beberapa guru/teman sejawat baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan profesi(KKG/MGMP).
- Self-reflektive dan self-evaluative, dimana pelaksana dan pelaku tindakan melakukan refleksi da evaluasi diri terhadap hasil/perubahan yang dicapai, karena PTK memiliki langkah-langkah dalam suatu daur/siklus mulai : perencanaan,tindakan , pengamatan dan refleksi.
- Fleksibel, dalam arti PTK memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Contoh satu kelas yang di ajar sendiri.
D.
PROSDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Prosedur
pelakasanaan PTK mencakup : (1). Penetapan fokus masalah penelitian, (2).
Perencanaan tindakan, (3). Pelaksanaan tindakan dan observasi, (4). Analisis
dan refleksi, (5). Perencanaan dan tindak lanjut.
1.
Penetapan fokus masalah penelitian
a. Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannya
b. Identufikasi masalah
Bertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:
o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.
o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi
o Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajaran
o Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.
c.Perumusan masalah
Dari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.
o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.
o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.
o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.
o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.
o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.
Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Contoh perumusan masalah :
Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?
a. Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannya
b. Identufikasi masalah
Bertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:
o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.
o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi
o Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajaran
o Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.
c.Perumusan masalah
Dari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.
o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.
o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.
o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.
o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.
o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.
Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Contoh perumusan masalah :
Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?
2.
Perencanaan Tindakan
Berbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :
o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.
o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.
o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.
o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.
o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.
Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :
• Teori pembelajaran danpendidikan
• Hasil penelitian yang relevan
• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.
Contoh:
Dengan mengoptimalkan penggunaan model-model peta dalam proses pembelajaran terdapat peningkatan minat siswa kelas IA dalam belajar geogarafi sehingga prestasi siswa dalam belajar Geografi dapat meningkat pula.
Berbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :
o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.
o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.
o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.
o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.
o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.
Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :
• Teori pembelajaran danpendidikan
• Hasil penelitian yang relevan
• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.
Contoh:
Dengan mengoptimalkan penggunaan model-model peta dalam proses pembelajaran terdapat peningkatan minat siswa kelas IA dalam belajar geogarafi sehingga prestasi siswa dalam belajar Geografi dapat meningkat pula.
3.
Persiapan Tindakan.
Memuat persiapan yang dilakukan guru baik materi, sarana prasarana hingga langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.
Memuat persiapan yang dilakukan guru baik materi, sarana prasarana hingga langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.
4.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dilakukan ssesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya. Sedangkanobservasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung. Dengan demikian observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan tindakan dilakukan ssesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya. Sedangkanobservasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung. Dengan demikian observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.
5.
Refleksi dan Tindak Lanjut
Refleksi merupakan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan. Proses analisis dilakukan sesuai data yang dikumpulkan. Jika menggunakan data kualitatif, dapat menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1984) yang meliputi :
a.Reduksi data, yakni memilih data yang relevan, penting dan bermakna. Kemudian menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi secara sistematis dan logis
b.Sajian deskriptif, diwujudkan dalam narasi, gambar, tabel, maupun bentuk visual lain sistematis dan logis.
c.Kesimpulan, merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi ini biasanya akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang serta diikuti oleh refleksi ulang sampai permasalahan dianggap teratasi.
Refleksi merupakan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan. Proses analisis dilakukan sesuai data yang dikumpulkan. Jika menggunakan data kualitatif, dapat menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1984) yang meliputi :
a.Reduksi data, yakni memilih data yang relevan, penting dan bermakna. Kemudian menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi secara sistematis dan logis
b.Sajian deskriptif, diwujudkan dalam narasi, gambar, tabel, maupun bentuk visual lain sistematis dan logis.
c.Kesimpulan, merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi ini biasanya akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang serta diikuti oleh refleksi ulang sampai permasalahan dianggap teratasi.
E.
PROPOSAL PTK
Secara
sederhana, proposal penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut
:
1. JUDUL
Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).
3. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.
4. PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.
5. PERUMUSAN MASALAH
Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.
6. TUJUAN PENELITIAN
Maksud dilaksanakannnya penelitian.
7. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.
8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.
9. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian
• Nama sekolah
• Alamat
• Kelas
• Lingkungan fisik dan sosial
Karakteristik subyek penelitian
• Komposisi siswa
• Kemampuan akademik
• Latar belakang sosial ekonomi keluarga
• Motivasi belajar
• Dll.
10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:
o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.
o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.
o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.
11. RANCANGAN TINDAKAN
o Perencanaan tindakan
Memuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.
3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format, pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.
o Tindakan
Memuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.
o Observasi
Berisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.
o Refleksi
Berisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilakukan.
12. PENGUMPULAN DATA
o Jenis data
Misal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.
o Teknik pengumpulan data
Misal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.
13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA
14. INDIKATOR KINERJA
Merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
15. JADWAL PENELITIAN
16. RENCANA PEMBIAYAAN (apabila memperoleh bantuan dana).
17. DAFTAR PUSTAKA
Meskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.
1. JUDUL
Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).
3. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.
4. PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.
5. PERUMUSAN MASALAH
Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.
6. TUJUAN PENELITIAN
Maksud dilaksanakannnya penelitian.
7. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.
8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.
9. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian
• Nama sekolah
• Alamat
• Kelas
• Lingkungan fisik dan sosial
Karakteristik subyek penelitian
• Komposisi siswa
• Kemampuan akademik
• Latar belakang sosial ekonomi keluarga
• Motivasi belajar
• Dll.
10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:
o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.
o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.
o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.
11. RANCANGAN TINDAKAN
o Perencanaan tindakan
Memuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.
3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format, pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.
o Tindakan
Memuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.
o Observasi
Berisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.
o Refleksi
Berisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilakukan.
12. PENGUMPULAN DATA
o Jenis data
Misal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.
o Teknik pengumpulan data
Misal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.
13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA
14. INDIKATOR KINERJA
Merupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
15. JADWAL PENELITIAN
16. RENCANA PEMBIAYAAN (apabila memperoleh bantuan dana).
17. DAFTAR PUSTAKA
Meskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.
F.
LAPORAN PTK
Dilihat
dari prosesnya tahap penulisan laporan penelitian terbagi menjadi 3 tahap,
yaitu :
- Perencanaan : dituangkan dalam rancangan atau proposal penelitian.
- Pelaksanaan : berisi kegiatan pengumpulan dan analisis data
- Pelaporan : berisi kegiatan pengkomunikasian prosedur dan temuan penelitian.
Fungsi
pokok dari penulisan laporan penelitian adalah :
- sebagai pertanggungjawaban ilmiah.
- sebagai media informasi ilmiah.
- sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang yang berkepentingan.
- sebagai media sosialisasi informasi bagi masyarakat luas.
- sebagai pertanggungjawaban administratif bagi pemberi dana penelitian
Model
laporan PTK dapat menggunakan format penelitian sebagaimana biasanya, namun ada
hal khusus yang terletak pada hasil penelitian yang berulang-ulang(sesuai
jumlah siklusnya). Laporan didasarkan pada proposal penelitian dan berkembang
sesuai dengan hasil penelitian dilapangan. Untuk PTK, format laporan dapat
berbentuk sebagai berikut.
Halaman
judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat
BAB II : KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS
A. Kajian teoritik
B. Hipotesis tindakan
C. Analisis penyebab
D. Kerangka berpikir
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Kerangka Analisis data
E. Subyek dan Waktu Penelitian
BAB IV. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus Pertama
B. Hasil Penelitian Siklus kedua
C. Hasil Penelitian Siklus Ketiga
BAB V . : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan manfaat
BAB II : KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS
A. Kajian teoritik
B. Hipotesis tindakan
C. Analisis penyebab
D. Kerangka berpikir
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Kerangka Analisis data
E. Subyek dan Waktu Penelitian
BAB IV. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus Pertama
B. Hasil Penelitian Siklus kedua
C. Hasil Penelitian Siklus Ketiga
BAB V . : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
G.
PENUTUP
Hal-hal
yang perlu diperhatikan guru dalam penerapan PTK antara lain adalah :
o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.
o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.
o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).
Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :
o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.
o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.
o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.
o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.
o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.
o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.
o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).
Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :
o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.
o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.
o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.
o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta : Dirjen Dikti.
Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta : Dirjen Dikti.
Nurul
Zuriah, 2003 .Penelitian Tindakan Di Bidang Pendidikan Dan Sosial. Malang :
Banyumedia Publishing.
Sudarsono,
FX , 1997. Rencana, Desain dan Implementasi. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas.
Yogyakarta : UP3SD-BP3SD-UKMP.SD.
Sukaryana.
I Wayan , 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : PPPG IPS dan PMP.
Wahyu,
dkk. 2000. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Sleman Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Lampiran
1 :
KERANGKA PIKIR DALAM PTK
KERANGKA PIKIR DALAM PTK
JUDUL
: Upaya meningkatkan minat belajar geografi melalui penampilan model-model peta
pada siswa kelas IA SLTP I
•
Nilai rata-rata Geografi rendah
• Diduga minat belajar rendah
• Diduga minat belajar rendah
PERENCANAAN
TINDAKAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
Lampiran
2 :
PELAKSANAAN
SIKLUS DALAM PTK
PERENCANAAN :
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik.
2. PBM menggunakan metode demonstrasi.
3. Menyiapkan model peta sederhana (denah).
4. Menyiapkan materi tentang pengetahuan peta, atlas dan globe.
5. Merancang penilaian.
PERENCANAAN :
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik.
2. PBM menggunakan metode demonstrasi.
3. Menyiapkan model peta sederhana (denah).
4. Menyiapkan materi tentang pengetahuan peta, atlas dan globe.
5. Merancang penilaian.
PELAKSANAAN
:
1. Melaksanakan pre test.
2. Memberi sedikit informasi mengenai peta, atlas dan globe.
3. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
4. Masing-masing kelompok diberi contoh peta sederhana (denah).
5. Menugaskan siswa untuk membuat peta sederhana.
6. Melakukan bimbingan selama pembuatan peta
7. Melakukan post test.
1. Melaksanakan pre test.
2. Memberi sedikit informasi mengenai peta, atlas dan globe.
3. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
4. Masing-masing kelompok diberi contoh peta sederhana (denah).
5. Menugaskan siswa untuk membuat peta sederhana.
6. Melakukan bimbingan selama pembuatan peta
7. Melakukan post test.
OBSERVASI
:
1. Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.
2. Mengamati pelaksanaan proses pembelajaran :
o Penerapan metode demonstrasi
o Pelaksanaan bimbingan.
o Upaya menarik minat siswa melalui penampilan model peta
o Upaya memotivasi siswa.
3. Wawancara singkat dengan guru dan siswa setelah selesai tindakan.
1. Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.
2. Mengamati pelaksanaan proses pembelajaran :
o Penerapan metode demonstrasi
o Pelaksanaan bimbingan.
o Upaya menarik minat siswa melalui penampilan model peta
o Upaya memotivasi siswa.
3. Wawancara singkat dengan guru dan siswa setelah selesai tindakan.
REFLEKSI
:
o Temuan-temuan pada siklus 1 akan dianalisis dan dideskripsikan untuk merivisi rencana siklus selanjutnya.
o Temuan-temuan pada siklus 1 akan dianalisis dan dideskripsikan untuk merivisi rencana siklus selanjutnya.
No comments:
Post a Comment